TV = ANJING


aku bingung, harus menuliskan apa lagi. karena selama ini aku hanya mampu bermimpi, berangan, lalu bermimpi, dan berangan lagi.

apa sih yang terbaik dari hidup kita? tinggal di indonesia, tak ada bedanya dengan tersesat di neraka jahanam. wah, sepertinya aku kelewatan menyumpahi negeriku tercinta ini.

namun memang begitu kenyataannya. hari ini, pas banget hari liburku. aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan tv, menyaksikan kekejaman manusia lewat cerita pagi, cerita sore, insert, was was, go spot, silet, dan tayangan reality show (cap copy paste).

seperti tidak ada kerjaan saja... bikin concept acara yang ditonton jutaan umat, kok begitu? apa sih yang dicari? paling-paling cuma duit, duit, dan duit. tidak kah sekali saja mereka memikirkan feedback dari tayangan tersebut.

media elektronik = anjing penyebar virus rabies, unggas berpenyakit penyebar flu burung, atau mungkin seperti ludah penderita AIDS.

Comments