MENANGKAP FAJAR



pukul 04.27 WIB. masih sangat pagi bagiku untuk beranjak bangun dari kasur reot ini. benar-benar nikmat pagi ini, meski tak ada secangkir kopi atau sarapan, di meja sudut itu. rasa lapar yang terdampar dalam hamparan mimpi, tak kurasakan lagi. meski yang ada hanya bunyi-bunyi tak jelas 'kriuk'. tapi pagi sudah datang. aku boleh makan apa saja yang kumau. mestinya hari ini aku bisa santai sejenak dan bangun agak siang. tapi, tidak bisa begitu... siapa yang akan menyiapkan sarapan pagi Beny?

aku bergegas bangun, hilang sudah mimpi-mimpi yang tersusun indah. benar, ternyata masih pagi sekali. ini bukan hari pertamaku bangun sepagi ini. sudah dua bulan aku menjalaninya. namun yang kurasakan adalah ini pertama kalinya aku menjadi orang yang bangun sepagi ini.

"woaaa..." beberapa kali aku menguap, lengkap dengan mata setengah melek. kuyakinkan dalam hati, "aku siap menjalani hari ini".

apa yang harus kulakukan?, tanyaku dalam hati, yang pada akhirnya kutemukan sendiri jawabannya dengan memulai di dapur. ada beberapa botol beer dan kulit kacang. iiihhh... anak orang kaya kok menu's party-nya kacang sih? "orang aneh" umpatku sambil membereskan sisa-sisa makanan.

apakah aku sangat pantas diperlakukan seperti pembantu? lantas mengapa aku mau menjadi pembantu di rumah ini? apakah benar, bahwa aku telah berkorban demi cinta?

awal januari 2009

menikah. bukan ide yang baik untuk dilakukan, apalagi dalam waktu dekat ini. selain tak ada satu orang pun yang bisa kunikahi, saat ini aku sedang fokus merawat mama. penyakitnya semakin parah. dan yang paling parah... aku di PHK per 1 januari. astaganaga. apakah Tuhan sedang mengujiku?

sempurna sudah hidupku saat ini. andai saja papa tahu bagaimana susahnya hidup kami, apakah dia akan kembali? mengembalikan arti sebuah keluarga dalam hidupku yang sekali ini.

"lyn, tolong jangan bilang apapun pada papa tentang ini." minta mamaku, sepulang dari rumah sakit. namun dua hari kemudian, aku harus kembali lagi kesana.

"pah, kita butuh uang untuk pengobatan mama. pinjam juga nggak pa-pa. bulan depan kalo lyn udah gajian..." ups, aku kan pengangguran. gaji dari hongkong??

"apa menurutmu papa seperti itu? ambil uang ini, jangan bilang mama, kalau uang ini dari papa."

15 januari 2009

seperti sudah direncanakan, dan aku sangat mengerti kapan datangnya malaikat itu. ketika aku sedang terlelap, saat malam menyekap semua pandang. dia datang menjemput mamaku. terapi sepuluh hari, tak mampu menyelamatkan nyawa orang yang paling berharga saat ini. apa lagi yang harus kuperbuat?

... to be continue... (mau nonton film dulu)

Comments