PERGI


saya telah membuat keputusan yang besar, tapi belum tentu benar. sejauh ini saya terlalu percaya diri dalam mengambil keputusan. terkadang saya menyesalinya, namun pernah juga merasa bangga, seakan mampu menangkap prediksi di depan mata.
hari ini, 19 Maret 2009, saya menemui Pimpinan untuk kali keduanya. setelah kemarin ada beberapa revisi perjanjian kerja, kini kami (baca : saya dan pimpinan) berharap ada kata sepakat. namun yang terjadi adalah perdebatan panjang, dengan keputusan pengunduran diri. surprise! saya mencoba menerka apa yang saya rasakan : senang? sedih? kecewa? menyesal? puas? bangga? benci? marah? ternyata saya tidak merasa apa-apa. apakah saya telah berhasil menerapkan arti sabar dan ikhlas...?

Comments