LULUS | TIDAK


semakin hari, semakin berat. tidak hanya dirasakan oleh para pedagang, pekerja, atau pengusaha. tapi juga pelajar. siang tadi, saya makan nasi sambal teri di pinggir lapangan mojorejo, jalan margobawero. duduk di samping saya, segerombolan anak SMA dengan baju warna-warni, beberapa signature melayang di baju seragam putihnya. pilox ungu metalik juga meramaikan. dalam hati, saya ikut senang, "Hore... lulus." saya munafik, jika membenci ulah mereka yang mencoret coret baju seragam yang dibeli dengan uang emak-nya itu! karena dulu sewaktu SMA, beberapa signature teman-teman sekelas juga mewarnai baju seragamku. meski satu minggu setelahnya menyesal, melihat sepupu saya membutuhkan seragam putih abu abu.

Comments