ADA APA DENGAN IKLAN ROKOK


kemarin pagi, jam setengah delapan. saya memutuskan berhenti dari aktivitas 'terburu-buru berangkat kerja'. ada yang memikat saya. panorama pagi. selalu acara debat publik ini yang memesona saya.
sabtu kemarin membahas tentang iklan rokok. sebuah statement dinyatakan oleh pembawa acara bahwa "Iklan rokok semakin gencar dan menjerat anak muda melalui dukungan acara kompetisi musik dan olahraga, bla... bla..."
lantas jeda lagu dan iklan, seorang area sales rokok Djarum dari Malang bergabung, Pak Agus. seakan memberi pembelaan bahwa iklan rokok selalu dijadikan kambing hitam. padahal iklan make-up yang bisa menyebabkan kanker (secara tidak langsung) juga berkeliaran dimana-mana. minuman energi yang ber-efek pada ginjal, dibiarkan tak dikomentari seperti rokok! hmm... memanas ceritanya. saya pun semakin larut. duduk di kasur, mendengar seksama. pembawa acara kembali pada posisi nol. netral. bukan pro rokok, maupun pemerintah.
perdebatan dilanjutkan dengan menghadirkan seorang ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saya lupa namanya. sudah bisa ditebak, YLKI dengan tagline : Melindungi Konsumen, Menjaga Martabat Konsumen, Membantu Pemerintah, akan menyatakan bahwa : rokok tetap salah. meng-iklan-kan rokok, sama saja membenarkan kesalahan.
semua menempatkan diri pada posisi masing-masing, terkadang tanpa melihat apa yang terjadi sebenarnya di kehidupan nyata. oke, saya adalah masyarakat yang bukan anggota bahkan pengurus YLKI. saya juga bukan sales perusahaan rokok. saya pernah menjadi perokok. saya tak pernah terpengaruh sama sekali dengan iklan rokok. saya mengetahui rokok dan iklan rokok sudah lama. namun keputusan merokok bukan dari iklan, tapi lingkungan.
menurut saya, iklan adalah media kreatif yang dikerjakan dengan sepenuh hati oleh pekerja seni. jika iklan mampu memikat konsumen, apakah itu salah? bukankah iklan dibuat untuk memikat Anda?
bagaimana kalau lingkungannya yang diperbaiki, bukan mengomentari orang-orang dari dapur iklan dan produsen rokok? apalagi kita tahu, perusahaan rokok mampu menyerap tenaga kerja.
bagaimana menurut Anda?

Comments

rosi said…
well serba salah ya, cep. tp scr pribadi slm org itu ngga ngrokok di dpn hidung sy di dlm bis antar kota yg penuh sesak umat manusia ngga pa pa deh