... IYA SAYA MAAFKAN ...


malam itu, saya duduk berjam-jam di depan layar monitor yang terhubung dengan modem speedy. warnet grace, bukan hanya warung internet, saya mempercayakan kopi pilihan saya diramu dengan baik melalui service yang santun. mbak Nita, pemilik warnet tersebut. good owner. terkadang kopi gratisan mendarat di meja saya. jangan heran, interior design yang modern dan rapi, membuat saya betah. meski jaringan internet lambat pun, enggan rasanya mengeluh, bahkan marah pada operator warnet.

saya belajar dari sana. bagaimana saya bisa menerima sebuah keburukan dengan ikhlas? saya pun dengan bangga mengaku sebagai manusia, yang hanya terpilah oleh dua: baik dan buruk. hari ini saya baik, besok saya buruk. lusa saya baik, esok lusanya lagi saya buruk. mungkin saja terjadi bukan?

begitu pula ketika saya berada dalam bilik suara, pagi tadi. mencoba mengawinkan antara baik dan buruk. lima pria dan seorang wanita ini ingin menjadi baik untuk saya, namun mereka manusia, pernah salah dan harus dimaafkan. saya sudah menyiapkan sekarung kalimat, 'iya, saya maafkan'... andai mereka berbuat salah. humm, enak ya menjadi sabar dan pemaaf. bagaimana kalau dimulai sekarang?

Comments