DINDING HATI YANG RENTA


saya tak pernah tahu seberapa renta dinding hatimu. saya hanya paham, bagaimana membuat hatimu terluka. menyakiti hatimu memang mudah. seperti menelusuri dadamu dengan sebilah pisau, dan saya tak perlu cemas arah garisnya, kulitmu lunak. hatimu juga lunak. itulah rentanya dinding hatimu, mudah robek.
saya selalu mengejar kepuasan hati. bagaimana membunuh mati hatimu. JLEP.
segala upaya saya lakukan. jika hatimu terbakar oleh api, sengaja saya datangkan setumpuk api dari penjuru api neraka, untuk membakar hatimu. kalau hatimu terbuat dari pasir, pasti kusiram dengan ribuan galon air laut, supaya kalis, hanyut dan tak tersisa. apapun saya lakukan, agar kau sakit. inilah intinya. itulah kejamnya pembalasan yang saya lakukan ketika saya sakit hati, dulu. sudah berapa kali saya melakukan ini? lupa. sudah teramat sering, saya mengeja raga untuk menjadi lakon jahat.
saya juga pernah sakit hati. perih. terbakar. hanyut tak bersisa. hingga, saya terlalu hapal dengan rasa sakit, semudah saya menyakitimu kembali. inikah cara terbaik untuk membalas dendam? saya menemukan, hati saya juga sangat renta. saya dan kau akhirnya sadar, ternyata dinding hatimu, hatiku sama-sama renta. bagaimana jika hari ini, kita berjanji untuk tidak saling melukai dinding hati yang renta.

Comments