SAYA RINDU (YANG LALU)


saya rindu : ketika mendung sudah di ujung kepala, tak sampai satu meter. namun, saya dan kalian, teman-teman, nekat membaur di lapangan basket milik sekolah negeri Madrasah Aliyah. ditengah hujan yang cukup deras, kita terus melaju berlari mendekati ring basket. berburu dan membuat haru.
(untuk teman-teman tercinta : David, Sugeng, Novri, Ari Timboel, Ardian Siel, dan 2 orang lain yang namanya tak mampu saya ingat)

saya rindu : mengendarai motor baruku, selepas masa sekolahmu di Menengah Atas. kita menuju Jogjakarta tanpa surat ijin mengemudi, nekat namun selamat. selalu bebas dari operasi Polisi. kita adalah sepasang teman yang hebat ya? itu tanyamu, dan saya hanya menjawab : iya.
(untuk : neneng)

saya rindu : duduk di tempat jemuran, lantai atas rumah kost. berbaring diantara genting-genting coklat. ada beberapa yang pecah, karena tak mampu menopang berat badanmu. dua cangkir nescafe dan torabika tersaji di lingiran genting. kau memulai menghisap, dan saya mengikutimu. kita berangan tentang masa depan, seakan jawaban mampu kau temukan di langit biru.
(untuk : Lestari Hamdani)

saya rindu : tawa lepas di tengah malam larut, bersamamu. puluhan puntung rokok, tak terhitung. 'yang penting senang' itulah semboyan kita. karena kita masih muda, kala itu.
(untuk : Dewi Trisna Saputri Boru Harahap)

saya rindu : tetesan air matamu. kau selalu mengadu. pilu. saya berusaha keras menghiburmu dan menahan pula air mata yang tak sanggup terbendung. kisahmu tak kan terlupa olehku. hari itu juga, saya berjanji : sedihmu adalah sedihku. sedihku biarkan untukku, tak ingin kubagi padamu. sudah cukup penderitaanmu.
(untuk : Ibuk)

Comments

sebuah mozaik dari potongan2 kisah hidup...itu lah hidup..sangat bermakna untuk di lupa..
sangat menarik ceritanya..:-)

intro profilnya sangat mengena..
separti gue banget..kok bisa ya..
oh ya kak...
saya minta izin copy paste coretan di about me and foto nya...
maaf ya...ambil duluan...
habis suka banget...
Semoga kerindannya segera terpuaskan... hehehe