IBU HURUF


Masihkan Anda ingat dengan sebuah kalimat “…tak usah kau bersusah payah memperindah cinta. biarkan cinta itu mempercantik dirinya sendiri, karena sesungguhnya cinta yang tulus akan selalu terlihat indah.”

Kalau anda pernah nonton film ’Brownies’ yang diperankan Marcella Zalianty dan Bucek Deep, Anda akan menemukan kalimat tersebut dalam sebuah adegan di toko buku milik Are (diperankan Bucek Deep).

Hingga kini, kalimat tersebut masih tertanam dalam ingatan dan senantiasa saya susupkan dalam kehidupan nyata ini. Termasuk setiap kali menulis. Saya hanya berusaha menulis dengan ikhlas dan jujur, seperti halnya cinta, tulisan-tulisan tersebut mampu menebarkan indahnya sendiri tanpa bantuan dari saya. Mungkin jika bisa berkata, mereka akan bilang, ”lahirkanlah saja aku, berikan cukup ruang...untukku.”

Pada akhirnya saya memahami, bahwa huruf-huruf ini lebih pintar dari saya. Lebih hebat dan mempesona ketimbang saya. Tapi mereka bukan apa-apa jika tak dilahirkan. Sudikah Anda memberi kesempatan huruf-huruf ini bernafas, layaknya bayi yang terlahir lewat keberanian Anda dalam menulis? Karena kita adalah Ibu Huruf.



Comments

anazkia said…
Adakalanya, melahirkan kata-kata yang indah itu begitu sulit...
duoelly said…
Mengandungnya, sebuah kemudahan tapi, melahirkannya, adakalanya sebuah kerumitan. Begitulah, kalau saya hendak menulis.
septi sutrisna said…
cobalah...kasian perutnya kalau terlalu lama mengandung, ya kan?