DULU DULU, SEKARANG SEKARANG


dulu, saya selalu punya banyak waktu untuk melamun. diam namun berkesan. meski hanya ditemani James Morrison atau Ello, pilihan saya. lalu sebentar-sebentar saya sruput nescafe pas.
dulu, bisa saja pulang kerja lalu jalan-jalan. melihat model baju terbaru, memburu barang diskonan, jajan makanan siap saji walau sesungguhnya perut saya tak lapar, sekedar ingin jajan.
dulu, mudah sekali saya bikin janji ketemu dengan teman. pergi pergi, lalu makan makan, dan belanja belanja. saya wanita pada umumnya.
dulu, gampang juga saya bilang, 'Buk, lapar. sarapanku apa?'

sekarang, bahkan untuk melamun. bernafas saja harus kejar-kejaran. tak lagi bisa menikmati film pilihan di akhir pekan. mendengarkan list lagu winamp pun sambil lalu, masih banyak yang harus dikerjakan.
sekarang, pulang kerja harus mampir pasar. belanja untuk makan malam dan sarapan besok. jangankan jalan-jalan, belanja kebutuhan sebulan saja, harus menunggu hari minggu.
sekarang, tak ada lagi acara janjian ketemu teman. hari minggu saya sudah di booking untuk acara keluarga.
sekarang, saya yang ditanya oleh suami 'Sarapanku apa?'

tapi ...

dulu dan sekarang, tak ada ubahnya : setiap pagi, bangun tidur, saya meracik secangkir kopi dan menyapa alam 'selamat pagi'.

Comments

yansDalamJeda said…
Saya suka tulisanmu. Lebih mudah dipahami. Sama halnya saya juga suka kopi. Salam kenal.
septi sutrisna said…
terima kasih. saya sedang berusaha berhenti ngopi. demi calon bayi dalam kandungan ;p inilah pengorbanan pertama seorang calon ibu hehehehe