MENGUKUR HATI


di hari kamis, seorang teman curhat, dia merasa kesal dengan bu bos.

"aku tuh berusaha melakukan sesuatu supaya dia ngga ngomel ngomel lagi, eh malah aku kena salah juga! udah gitu bu bos marah-marahnya di facebook! gila aja, meski ngga ada namaku di update-an statusnya, tetep aja itu omelan buat aku!"

ah, sudahlah... kamu terlalu melebar-lebarkan masalah. udah lupain aja. anggap bu bos marahnya engga sama kamu.

"mungkin bu bos lagi PMS, jadi agak sensi cin..." begitu kata temen yang lain yang juga lagi ikutan nyimak curhatannya.

"ya nggak bisa gitu! dia bisa up date status... emang aku ngga bisa? emang cuma dia yang bisa pesbukan? emang enak diumpat2 di pesbuk? emangggg..."

terlalu banyak emang! ya sudah lah, lakukan apa yang kamu mau. kalo aku jadi kamu. aku akan lebih hati-hati ngomong sama bu bos, apalagi curhat ke facebook...

"ya masalahnya, kamu bukan aku!"

buat apa sih, menyimpan dendam di dalam hati? hey, ukur deh... luas hati kamu itu berapa hektar?

setelah berpikir sekian detik, si teman mengurungkan niat membalas makian untuk bu bos di facebook.

kedewasaan seseorang bukan diukur dari usia, tapi dari luasnya hati memafkan.
selamat menjadi orang dewasa!



Comments

deni sukotjo said…
haha.. inspiratif..
dan saya menunggu postingan selanjutnya, mungkin tentang menjaga konsistensi hati..
septi sutrisna said…
gantian kamu ned, yang bikin seri selanjutnya : enjaga konsistensi hati...gimana?