only cry |
namun beberapa kali, bibir, dagu, dan mata mengkerut, setiap mengingatmu.
aku tak bisa cerita. aku tertahan di baris ini. aku tak berani memulai. lalu aku menangis. menambah sembab kantong mataku yang semakin menghitam, sisa begadang semalam.
baiklah, aku harus sedikit berbagi, karena tak mungkin aku menyimpan bangkai ini sendiri.
sudah dua kali aku menangis. dan, dadaku terasa kian sesak, setiap mengingatmu.
jika sebelum-sebelumnya kuhabiskan malamku dibalik bantal penuh peluh dengan deras air mata. kini, kutahui aku sedang menangisi sebuah layar monitor dan seperangkat PC.
kumenangis, setiap mengingatmu.
Comments
hehehe... tapi biarlah seperti itu tiap tulisan pasti ada maknanya sendiri....