MALAM, JAUH LEBIH SETIA DIBANDING KAMU

Sejak sore tadi kepalaku sudah terasa pusing sebelah. Bukan karena Supervisor datang berkunjung ke Area. Bukan pula masalah target yang selalu kejar-kejaran dengan tanggal.





Barangkali karena ini sudah mendekati tanggal dua puluh dua. Tanggal jatuh tempo pembayaran cicilan hutang. Atau bisa jadi karena siang tadi tak sempat ngopi. Dan pasti, pusingku ini karena kau tak pulang lagi malam ini.


Sudah jam dua belas malam lewat, dan kau belum juga datang mengetuk pintu. Ku masih menunggu. Meski berulang kali kutahan mata yang tak sabar ingin menangis. Ah, kau tak perlu ditangisi. 

Bukan, ternyata aku bukan menangisimu. Aku menangisi malam ini, yang terasa panjang hingga aku tak sanggup menghitungnya. Berapa kali kau akan membiarkanku sendiri?

Malam, jauh lebih setia dibanding kamu.



Comments