... dan saya akan menyimak dari sisi jinak
bahwa manusia bukanlah dewa
... lantas saya menjadi berangas!
ingin menumpas hingga tuntas
tapi, buat apa?
sekali lagi menghela napas,
hingga hembusan paling panas.
... dan saya berkali-kali menampar muka
saya ini manusia, bukan dewa
tapi, mengapa?
mengapa harus ada prasangka,
bukannya hati sudah cukup bijaksana?
kenapa mementingkan murka,
jika kita sanggup berlogika?
tapi, saya bisa apa?
saya juga manusia, bisa saja terluka
karena saya bukanlah dewa
bahwa manusia bukanlah dewa
... lantas saya menjadi berangas!
ingin menumpas hingga tuntas
tapi, buat apa?
sekali lagi menghela napas,
hingga hembusan paling panas.
... dan saya berkali-kali menampar muka
saya ini manusia, bukan dewa
tapi, mengapa?
mengapa harus ada prasangka,
bukannya hati sudah cukup bijaksana?
kenapa mementingkan murka,
jika kita sanggup berlogika?
tapi, saya bisa apa?
saya juga manusia, bisa saja terluka
karena saya bukanlah dewa
Comments