PRIGI, PELARIAN SELANJUTNYA
































Sejak hari itu, sebuah pesan singkat datang, mewakili surat penting dari atasan, tentang perintah berjenti bekerja, dan saya mulai merasa ini awal dari kehancuran. Lalu saya harus memerintahkan otak dan hati untuk saling meyakini, bahwa hidup ini bukan hanya sekedar bekerja dan mendapat uang. Hidup itu tentang perasaan bahagia, dalam setiap langkah.

Saya dalam kondisi setengah marah, setengah terluka, dan setengah takut, mencoba melarikan diri untuk menghapus rasa marah, rasa luka, dan rasa takut. Ingin mengadu pada lautan yang kasih sayangnya melebihi cinta ibuk. Menangis pada pelukan bukit tinggi di bibir pantai, yang hangatnya melampaui kehangatan suami. Dan saya butuh canda tawa dari tarian ombak, yang melambai seperti tangan peri.

Ini sebuah perjalanan yang menyita waktu, menguras tenaga, dan butuh niat yang kuat. Prigi, pantai indah yang berada di Trenggalek. Beberapa gambar di atas, yang mewakili perasaan saya saat itu. Tentang kesedihan, tentang pengharapan, dan keinginan untuk dihibur. Tak salah saya pergi kesana. Saya menemukan apa yang saya cari, kedamaian!

Comments

Lila_pharamita said…
setiap orang berhak bahagia.sebab bahagia itu kita yg menentukan
keep spirit!dont give up sista :)
Lila_pharamita said…
This comment has been removed by the author.