ada senandung tangis dalam malam purnama
disanding tawa para pemuja jaman
disematkan sepucuk surat tentang kekalahan
ditelan serentak berlumur dahak kesombongan
ini kisah kita, yang hanya mampu memandang bulan dengan mata telanjang
ini hidup kita, yang bisanya hanya meminta keajaiban datang menyapa,
sementara kita sepasang tuli yang tak berguna
ini cinta kita, dituangkan dalam kertas buram,
direndam dalam waskom penuh minyak jelantah
ini tentang waktu sekarang, yang akan kita kenang nanti,
ketika kehidupan bisa menjadi jilid dua seperti janji para pemimpin, sayang.
bermimpilah, hingga esok pagi membangunkanmu dalam senyuman matahari atau malah tangisan palsu para pelayat.
disanding tawa para pemuja jaman
disematkan sepucuk surat tentang kekalahan
ditelan serentak berlumur dahak kesombongan
ini kisah kita, yang hanya mampu memandang bulan dengan mata telanjang
ini hidup kita, yang bisanya hanya meminta keajaiban datang menyapa,
sementara kita sepasang tuli yang tak berguna
ini cinta kita, dituangkan dalam kertas buram,
direndam dalam waskom penuh minyak jelantah
ini tentang waktu sekarang, yang akan kita kenang nanti,
ketika kehidupan bisa menjadi jilid dua seperti janji para pemimpin, sayang.
bermimpilah, hingga esok pagi membangunkanmu dalam senyuman matahari atau malah tangisan palsu para pelayat.
Comments