ADA YANG PATAH HATI DI CODE

Tiba-tiba saja saya ingat seseorang. Seorang lelaki yang tak sengaja saya kenal gara-gara salah nelpon. Niatnya mau telpon Mike, teman SMA saya. Harusnya 5 digit angka nomor handphone nya itu 22334 tapi saya salah ingat, jadinya 12344. Lalu, terhubunglah saya pada seorang lelaki, bernama Bayu.

Bayu, yang waktu itu sedang bikin workshop film pendek, ketika saya telpon, langsung interest dan mengira saya adalah peserta workshop. "Maaf mas, saya bukan mau ikutan workshop, saya temennya Mike. Masnya ini pacarnya Mike?" Ketika saya menjelaskan maksud saya tersebut, lelaki diseberang sana malah ketawa terbahak-bahak. Mengira saya mengada-ada, berpura-pura ingin kenalan dengannya, istilah jaman sekarang "modus".
"Bukan, saya ngga ada modus apa-apa. Saya benar-benar ingin bicara sama Mike..."
Lelaki itu malah balik me"modus"in saya. 

Yasudahlah.

"Masnya ini ke-ge er-an. Buat apa saya modusin kamu!" Lalu, lelaki itu mengarahkan saya untuk buka sebuah website.

Beberapa saat kemudian, saya baru sadar, saya salah nomor. Esoknya saya iseng buka website yang dibilang lelaki salah sambung itu. Sebuah website tentang workshop film pendek, dan sebuah nama Bayu Bergas lengkap dengan bio nya dan alamat blog nya. Rasa iseng saya seketika berubah jadi penasaran, setelah melihat fotonya yang "cakep".
Iseng, penasaran, jadi suka. Saya suka tulisannya. Jatuh cinta sama kisah-kisah di blog itu. Tiap hari, saya rindu membaca dongeng romantika yang dia rangkai dalam tulisannya itu. Ini pula yang membuat saya mengenal blogspot, kemudian rajin menulis.

Jatuh cinta ini mendorong saya untuk ingin mengenal si penulis. Kami janjian untuk bertemu, ngopi di Code, Jogja. Dia perjalanan dari purwakarta naik kereta menuju Jogja. Saya dari Madiun, Tawangmangu, lalu Jogja, naik motor bersama Dewi, sahabat saya. Malam, sudah jam sembilan. Kami bertemu di tempat yang sudah disepakati. Seorang lelaki dan perempuan menghampiri, tersenyum, mengulurkan tangannya, menjabat tangan saya, "Kamu septi ya? Ini kenalin, pacarku. Kalo ini siapa? Temen kamu dari Madiun?" Senyumnya memang manis, semanis fotonya, semanis tulisannya, tapi tak semanis gandengan tangannya yang menggenggam erat tangan perempuan disampingnya itu. Basa basi malam itu benar-benar basi!!

"Sudaaah, cukup cintai tulisannya, jangan orangnya..." Pelukan Dewi malam itu mengantarkan saya pada perjalanan panjang menembus dinginnya perjalanan Jogja-Madiun.

Comments

septi sutrisna said…
iya. orangnya masih ada hehe. sekarang mas Bayu udah nikah dan punya anak satu, tinggal di Klaten. Beberapa bulan yang lalu sempet chat di Kakao Talk... :)