TANGAN KECIL PANDEGLANG


B
ocah-bocah berbaris di tanah lembab tanpa alas kaki. Ada lelaki, ada juga perempuan. Mereka meninggalkan bola dan layangan demi menyambut Para Kuda yang melintas di jalan depan rumah. “Waaa waaa mister mister…”

Teriaknya histeris, bocah-bocah terkagum melihat Kuda gagah berani melaju dengan kencang. Dari jarak sepuluh meter mereka sudah siap membentangkan telapak tangan kiri untuk tos! Ada pula yang dengan malu-malu menyemangati, “semangat ya…”

Mereka telah menantikan kehadiran Kuda sejak terakhir kali melihatnya yaitu di bulan Agustus tahun sebelumnya. Kebahagiaan Bocah Pandeglang itu tak bisa ditahan, melihat Kuda Bule yang berhidung mancung, kaki panjang dan tubuh jangkung. Mereka takjub menyaksikan kendaraan yang ditunggangi Para Kuda. Kendaraan yang dilengkapi dengan tas multi fungsi untuk menyimpan perbekalan. Keranjang berukuran botol minum yang terpasang di rangka sepeda, untuk memudahkan Kuda saat kehausan. Pakaian yang berdaya serap keringat sangat bagus supaya Kuda tetap nyaman saat melaju.

Kemudian bocah-bocah itu membandingkan kendaraan Kuda dengan kendaraan yang mereka miliki, hanya sepeda BMX yang rantainya sudah karatan dan rem nya blong! Lalu mereka tertawa lepas. Gigi ompongnya mengundang tawa bocah-bocah yang lain. Aku pun ikut tertawa melihat polah bocah-bocah ini.

Detak jantungku bergerak dalam ritme lebih kencang, saat tangan kecil Bocah Pandeglang ini menyentuh telapak tanganku. Energi mereka tersalurkan, menyampaikan pesan penuh harapan, memberi semangat meski tak terucap. Mereka menyambut dengan lambaian tangan yang hangat.

Energi positif datang dari segala penjuru, hanya bisa ditangkap oleh jiwa yang siap!

Comments