MERAH UNTUK DIAM


diam. saya senang diam. meski kadang rindu ngoceh juga. namun pada saat diam, ternyata banyak makna yang mampu saya urai. seperti tadi pagi. jika biasanya selalu berkejar-kejaran dengan kendaraan yang lain, tidak pada hari ini.
santai, ini yang ingin saya lakukan. alasan pertama, saya masih punya lima belas menit untuk sampai di tempat kerja. kedua, saya berniat untuk santai.
jalan yang sama, Trunojoyo. Hore, aspal panjang dan sepi, hanya beberapa kendaraan melintas. dari jarak delapan meter, terlihat nyala lampu hijau pada traffic light. angka di papan menunjukkan angka 5... 4... saya mengurangi laju. 3... saya mencoba menge-rem. 2... saya ingin segera berhenti. 1... stop. lampu kuning masih menyala. beberapa kendaraan yang lain berebut ingin duluan. saya pun demikian, pada hari-hari yang lalu. kali ini? saya diam menunggu merah. tibalah merah sekian detik. start to imagine. rasanya, seperti masuk ke dalam box yang tertutup rapat. saya ambil cutter dan mulai menyobek plastik pelindungnya. saya masuk kesana. dan Anda tak bisa mengikuti meski box itu masih terbuka lebar. ini box saya, hanya untuk saya. masih ada waktu, sesekali saya menguap, sisa kantuk semalam. menghirup pagi sedalam saya mau. berlari sekencang ceetah. tenggelam jauh ke dasar laut menemui spongebob, hanya untuk mengatakan, 'I'm Happy'. namun tiba-tiba bunyi klakson mengagetkan dari belakang. hijau datang. saya kembali melanjutkan perjalanan.

Comments