TENTANG PERPISAHAN

Telah aku pikirkan malam itu, ketakutan yang mengejar hingga menembus malam dan mimpi tidurku di penghujung waktu. Dengan hilangnya kamu dalam lingkaran hati, apa saja yang runtuh, mengembalikan rasa pada titik pertama keikhlasan jiwa menerima jiwa lain masuk. 

Ketakutan itu nyata. Bukan lagi bayang-bayang seperti cerita patah hati dalam skenario drama asmara. Ketakutan itu menjelma dalam memori, memakan ruang dalam otak, menolak apapun yang mendekati rasa. 

Sementara raga bercerita, bahwa dirinya adalah sekuat sekuatnya karang. Namun dalam lembar yang sama, jiwa jiwa itu berteriak dan menangisi malam tanpa mimpi, tanpa kamu.

Kita telah memutar waktu, jatuh kembali pada patah hati. Itulah kenapa, aku benci jatuh cinta. 

Comments